alkhamsah)manusia dan al-husun wa al-qubh. Key words: halal-haram, syubhat, wara’, dan maqashid al-khamsah. A. Pendahuluan . Manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling “baik” dan “indah”. Diberikannya makan untuk yang pertama kali sejak ia lahir dengan air susu Ibu yang telah diproses dari Secaraetimologi, Tazkiyatun nafs berasal dari kata “tazkiyat” dan “an-nafs”. Kata “tazkiyat” berasal dari bahasa Arab yakni isim masdar dari “zaka” yang berarti penyucian. Kata “an-nafs” adalah jiwa, jiwa yang tidak dimaknai sebagai nafsu. Dengan demikian, secara terminology, Tazkiyatun nafs bermakna sebagai penyucian jiwa.[2] ImamGhazali memasukkan eskatologi sebagai ilmu mengenai persoalan akhirat (ilm al akhirat), menjadi suatu disiplin ilmu yang sangat penting dan kaya akan bahasan. Sebelum kita masuk penjelasan lebih jauh, eskatologi adalah sebuah doktrin tentang hari akhir, doktrin yang membahas tentang keyakinan kejadian yang akan dialami manusia. Secara ImamAl Ghazali mengatakan, angkara murka yang sedang bergolak dan bergejolak dapat dipadamkan dengan dua pendekatan, yaitu ilmu dan amal. Imam Al Ghazali menyebutkan enam pendekatan ilmu yang dapat ditempuh: Mengingat kembali Al Quran dan hadis perihal keutamaan menahan marah. Keinginan pada keutamaan ganjaran menahan MENURUTIMAM AL-GHAZALI. Oleh: Pia Khoirotun Nisa. S.Sos.I., S.Pd.I. Dalam menguraikan pokok bahasan pendidikan akhlak anak dilingkungan keluarga menurut Imam al-Ghazali, penulis akan membaginya dalam beberapa sub bahasan. Sebagai salah satu ulama Hujjatul Islam yang telah lama dalam mengabdikan diri pada gelombang pendidikan. Zuhudmenurut Imam Al-Ghazali, Pengertian Zuhud. Secara bahasa zuhud berasal dari kata zahida, zahuda, zahuda-zuhdan yang berarti meninggalkan dan tidak menyukai, sedangkan secara etimologis, zuhud berarti ragaba’an syai’in wa tarakahu, artinya tidak tertarik terhadap sesuatu dan meninggalkannya. Sedangkan Zahada fi al-dunya, berati MANUSIAMENURUT IMAM AL-GHAZALI. BIOGRAFI IMAM AL-GHAZALI. Abu Hamid Muhammad al-Tusi al-Ghazali adalah nama pengarang kitab terkenal "Ihya Ulumuddin" yang terdiri daripada empat jilid besar. Beliau dilahirkan di suatu daerah bernama Thusia di Kota Khurasan, termasuk Wilayah Persia pada tahun 450 H (1058 M). Terhadapgolongan pertama ini, kita harus mengikuti, menghormati,dan meneladaninya dalam kehidupan sosial, politik, agama dan lainnya. Kedua, Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri (Seseorang yang Tahu (berilmu), tapi dia Tidak Tahu kalau dirinya Tahu). Golongan kedua ini sering kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat. .  Blog Sosial Sabtu, 29 April 2017 - 0458 WIB Ilustrasi memahami karakter orang. Sumber Pixabay/ Public Domain Pictures – Karakter atau watak adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan, yang mengarahkan tindakan seorang itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu. Dilihat dari sudut pengertian, ternyata karakter dan akhlak tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Keduanya didefinisikan sebagai suatu tindakan yang terjadi tanpa ada lagi pemikiran lagi karena sudah tertanam dalam pikiran, dan dengan kata lain, keduanya dapat disebut dengan kebiasaan. Dilihat dari karaktaristiknya, menurut Imam al-Ghazali, manusia memiliki empat macam karakter. Kami kirim berita paling update di pagi dan sore hari langsung ke telegram Kamu! Pssst ada quiz dan giveaway juga Topik Terkait Karakter Jangan Lewatkan Terpopuler Selengkapnya  VIVA Networks Akhirnya harga Toyota Yaris Cross diumumkan, sudah bisa dipesan di diler meskipun belum ada harga resmi sejak Mei, hari ini, Selasa 13 Juni 2023, PT Toyota Astra Motor. Marc Marquez bertekad untuk bangkit meraih poin kembali pada MotoGP Jerman 2023, akhir pekan ini. Setelah gagal finis di Italia dan Prancis karena mengalami crash. Selengkapnya  Isu Terkini Saat ini, banyak tersebar tes mengenai karakter seseorang yang bertebaran, terutama di internet. Sebenarnya hal itu menjelaskan tentang sifat manusia yang besar didukung oleh bukti yang sangat sedikit dan jika Moms menemukan sistem yang mengklaim dapat mengkategorikan seseorang, sebenarnya itu mungkin terlalu meski tes kepribadian disukai oleh konselor bimbingan sekolah menengah dan penulis buku self-help, tapi hal itu tetap kurang disukai oleh banyak Juga Karakter ENTJ, Kepribadian Pemimpin yang AmbisiusMengenal Sifat ManusiaFoto Mengenal Sifat Manusia Pexels/Ketut SubiyantoSebuah studi besar baru yang diterbitkan di Nature Human Behavior, memberikan bukti keberadaan setidaknya empat tipe kepribadian atau sifat manusia, yakni Average rata-rataReserved pendiamSelf-centered egoisRole model panutan.Masing-masing didasarkan pada sejauh mana orang menampilkan lima ciri karakter utama yang neurotisisme, ekstraversi, openness keterbukaan, keramahan agreeableness, dan kesadaran conscientiousness.“Sepertinya ciri-ciri kepribadian diterima dengan sangat baik dan mapan dalam psikometri, tetapi tipe kepribadian tidak,” kata penulis studi, Luis Amaral yang merupakan profesor teknik kimia dan biologi di Universitas penelitian tersebut, kebanyakan orang akan mengikuti tipe kepribadian yang paling dekat dengan rata-rata, yang cukup menyenangkan dan teliti, cukup ekstrovert dan neurotik tetapi tidak terlalu tim Northwestern bukan satu-satunya yang membahas bidang kepribadian terbaru. Ada juga penelitian dari North Carolina State University yang mengembangkan tes kepribadian tersebut dilakukan berdasarkan reaksi cepat orang-orang terhadap pertanyaan tentang lima ciri kepribadian besar yang Juga Moms, Kenali Kepribadian Berdasarkan Bentuk Wajah, Yuk!Biasanya, psikolog fokus pada ciri-ciri kepribadian. Ciri-ciri sifat manusia dengan penelitian terkuat yang mendukungnya adalah Big FiveKeterbukaan OpennessKesadaran ConscientiousnessEkstraversi ExtraversionKesesuaian AgreeablenessNeurotisisme NeuroticismIni dikembangkan pada 1970-an oleh dua tim ini dipimpin oleh Paul Costa dan Robert R. McCrae dari National Institutes of Health dan Warren Norman dan Lewis Goldberg dari University of Michigan di Ann Arbor dan University of sifat manusia ini memiliki bukti-bukti penelitian ilmiah. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology menemukan bahwa struktur Big Five serupa di 50 itu, studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Plos One menemukan bahwa di antara 22 negara, kerusakan ciri kepribadian memiliki sedikit kemiripan. Padahal, kebangsaan seseorang hanya berkontribusi 2% terhadap mungkin ada beberapa budaya yang tidak memahami sifat manusia dalam istilah Big Five. Contohnya studi di Journal of Personality and Social Psychology menemukan bahwa di antara suku Tsimane yang menjadi petani-hortikultura di Bolivia, kepribadian dipahami hanya berdasarkan dua sifat, yakni prososialitas dan kemungkinan adalah bahwa masyarakat yang memiliki lebih banyak interaksi sosial, memungkinkan lebih banyak jenis ciri University of California Merced Paul Smaldino dan antropolog UC Santa Barbara Michael Gurven, telah menyarankan ini dalam studi mereka di Nature Human BehaviorBaca Juga Yuk Kenali Kepribadian Kita dari Bentuk Alis!Penjelasan Sifat Dasar ManusiaFoto Penjelasan Sifat Dasar Manusia Orami Photo StockJika Moms tinggal di masyarakat yang besar dan heterogen, kemungkinan konsep sifat manusia dalam Big Five akan terlihat dan sesuai dengan karakter Keterbukaan OpennessMaksudnya adalah keterbukaan terhadap pengalaman. Orang yang memiliki keterbukaan tinggi menyukai tersebut ingin tahu dan menghargai seni, imajinasi, dan hal-hal yang baru. Moto dari seseorang yang memiliki sifat ini bisa jadi variasi adalah bumbu kehidupan’.Orang yang rendah keterbukaannya justru memiliki sifat sebaliknya. Orang tersebut lebih memilih untuk tetap pada kebiasaan, menghindari pengalaman baru dan mungkin bukan termasuk orang yang suka mungkin berkorelasi dengan kecerdasan verbal dan perolehan pengetahuan selama hidup, menurut studi American Psychological yang memiliki keterbukaan tinggi menikmati hal-hal baru dan kemampuan produksi humor yang diprediksi melebihi kecerdasan, menurut penelitian kata lain, sifat manusia ini membuat orang memiliki karakter yang lebih lucu daripada orang yang hanya Juga 11 Sifat Scorpio Wanita, Pasangan yang Misterius dan Sensitif2. Kesadaran ConscientiousnessIni adalah penjelasan mengenai sifat orang yang teliti terorganisir dan memiliki rasa kewajiban yang kuat. Mereka juga disiplin dan fokus pada yang teliti ini adalah perencana yang baik. Selain itu, orang yang kesadarannya rendah lebih spontan dan bebas. Pada tahapan yang ekstrem, orang tersebut mungkin memiliki kecenderungan lebih adalah sifat yang bermanfaat untuk dimiliki, karena telah dikaitkan dengan prestasi di sekolah dan di tempat kerja, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Ekstraversi ExtraversionExtraversion versus introversion mungkin merupakan ciri kepribadian yang paling dikenal dari Big Five ini. Orang yang extraverts akan terlihat cerewet, mudah bergaul dan menarik energi dari orang tersebut juga cenderung asertif dan ceria dalam interaksi sosialnya. Dia juga mampu menyemarakkan suasana berkat kemampuan sisi lain, sifat introvert membutuhkan banyak waktu sendirian. Introversi sering dikacaukan dengan rasa malu, tetapi keduanya tidak malu menyiratkan ketakutan akan interaksi sosial atau ketidakmampuan untuk berfungsi secara sosial. Padahal, orang introvert bisa sangat menawan di pesta, meski lebih suka Juga Ciri-Ciri Social Butterfly, Orang yang Mirip Karakter Ekstrovert4. Kesesuaian AgreeablenessSifat agreeableness ini mengukur sejauh mana kehangatan dan kebaikan seseorang. Semakin menyenangkan seseorang, semakin besar kemungkinan mereka untuk percaya, membantu, dan berbelas yang tidak menyenangkan akan bersikap dingin dan curiga terhadap orang lain, dan cenderung tidak mau bekerja keramahan memiliki manfaat. Dalam studi 25 tahun yang diterbitkan dalam Developmental Psychology, anak-anak yang menyenangkan memiliki lebih sedikit masalah perilaku daripada anak-anak yang rendah dalam orang dewasa yang menyenangkan memiliki lebih sedikit depresi dan stabilitas pekerjaan yang lebih besar daripada orang dewasa yang rendah dalam studi tahun yang diterbitkan di Personal Psychology menunjukkan bahwa pria yang tidak menyenangkan mungkin lebih sedikit bekerja di mereka untuk mencurahkan lebih banyak waktu dan energi untuk pekerjaan mereka dan dengan demikian menghasilkan lebih dari pria yang Neurotisisme NeuroticismBiasanya, sifat manusia ini terlalu khawatir tentang segala hal dan mudah tergelincir ke dalam kecemasan dan studi GLO Discussion Paper menemukan hubungan negatif antara neurotisme dan pendapatan orang-orang neurotik dengan gaji yang baik memperoleh kenaikan gaji, penghasilan tambahan justru membuat orang tersebut kurang orang dengan tingkat neurotisisme tinggi cenderung mengalami banyak emosi negatif, neurotisisme berperan dalam perkembangan gangguan emosional, menurut sebuah makalah di Clinical Psychological orang yang rendah neurotisisme cenderung stabil secara emosional dan seimbang dalam menghadapi hidup dan penjelasan mengenai sifat manusia dengan versi yang popular, yaitu Big Five. Diharapkan engan mengetahui hal tersebut, seseorang akan lebih mudah untuk mengembangkan potensi diri dan lebih baik di kemudian hari. Abstrak Studi ini berusaha menggali dan memahami informasi secara mendalam tentang substansi pemikiran al-Ghazāli dan Sigmund Freud, sehingga dapat ditemukan interkoneksi dasar pemikiran konseptual keduanya tentang potensi manusia. Untuk memperoleh informasi yang tetap dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka studi ini menggunakan pendekatan normatif dan psikologis dengan menggali informasi gagasan kedua tokoh tentang potensi manusia melalui sumber-sumber teks yaitu karya-karya besar kedua tokoh dan literatur-literatur bersinggungan dengan pemikiran keduanya. Studi ini memperoleh kesimpulan bahwa Potensi manusia menurut al-Ghazāli menggunakan empat istilah qalb, ruh, nafs, dan 'aql dan Freud menggukan tiga istilah, id, ego, dan superego. Banyak perbedaan yang ditemukan dari konsep yang dibangun oleh al-Ghazāli dan Freud, Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa pemikiran kedua tokoh sama-sama dipengaruhi oleh filsafat dan dalam hal hakikat manusia dan perkembangan perilakunya, keduanya mengakui adanya substansi immateri pada manusia dan potensi tersebut dapat dipengaruhi oleh lingkungan Kata Kunci interkoneksi, al-Ghazāli, Sigmund Freud, manusia. Abstract This study seeks to explore and understand the information in depth about the substance of thought of al-Ghazāli and Sigmund Freud, so that interconnection can be found the basis of both conceptual thinking about human potential. To obtain information that remains and can be accounted for scientifically, this study used a normative and psychological approach by digging the information the ideas of both figures about human potential through the sources of the text of the works of both figures and literature tangent to the thoughts of both. The study concluded that The human potential according to al-Ghazāli uses four terms qalb, ruh, nafs, and 'aql and Freud uses three terms, id, ego, and superego. Many differences are found from the concepts constructed by al-Ghazāli and Freud. However, it is undeniable that the thinking of both figures is equally influenced by philosophy and in terms of human nature and the development of its behavior both recognize the existence of an immaterial substance in humans and that potential can Influenced by the environment. A. Pendahuluan Manusia adalah makhluk yang di dalam tubuhnya terdapat potensi untuk mencintai, merindu dan merasa, diberi akal untuk berpikir dan bereaksi serta KONTEKSTUALITA Karakter atau watak adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu. Dilihat dari sudut pengertian, ternyata karakter dan akhlak tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Keduanya didefinisikan sebagai suatu tindakan yang terjadi tanpa ada lagi pemikiran lagi karena sudah tertanam dalam pikiran, dan dengan kata lain, keduanya dapat disebut dengan kebiasaan. Dilihat dari karaktaristiknya, menurut Imam al-Ghazali Ihya Ulum al-Din, III/119, manusia memiliki empat macam karakter, yaitu 1. Al-Rubu’iyah, yaitu sifat “ketuhanan” yang terdapat pada diri manusia yang apabila telah menguasai diri manusia maka ia ingin menguasai, menduduki jabatan yang tinggi, menguasai ilmu apa saja, suka memaksa orang lain dan tak mau direndahkan, maunya hanya dipuji. Orang yang memiliki tabiat ini adalah orang yang cenderung memelihara segala perbuatan menuju keridhoan Allah. Ia melahirkan sifat belas kasih, ikhlas, kasih sayang, suka membela yang lemah, suka menyantuni dan segala sifat terpuji lainnya yang cenderung mendekat pada keridhoan Allah. 2. Al-Syaithaniyah, yaitu sifat “kesetanan” yang ada pada diri manusia yang apabila telah menguasai dirinya ia akan suka merekayasa dengan tipu daya dan meraih segala sesuatu dengan cara-cara yang jahat. Di sini mansia suka mengajak pada perbuatan bid’ah, kemunafikan dan berbagai kesesatan lainnya. Orang yang memiliki tabiat ini adalah orang yang gemar berusaha memperdayakan manusia. Ia suka mempengaruhi orang lain agar terperosok ke jurang kenistaan. Hampir segala waktu dikuasai tabiat ini untuk menyeret manusia menuju keburukan. Karena kebaikan yang dilakukan manusia berarti menyakiti dirinya, maka selalu diupayakan agar manusia terjauhkan daripadanya. 3. Al-Bahimiyah, yaitu sifat manusia berupa “kehewanan” yang apabila telah menguasai dirinya ia akan rakus, tamak, suka mencuri, makan berlebihan, tidur berlebihan dan bersetubuh berlebihan, suk berzina, berprilaku homoseks dan lain sebagainya. Orang-orang yang memilki tabiat ini lebih mengedepankan nafsu syahwatnya, demi kesenangannya. Akal sehat yang harus dimiliki sudah dikuasai oleh nafsu syahwatnya. 4. Al-Sabu’iyah, yaitu sifat “kebuasan” yang apabila menguasai diri manusia ia akan suka bermusuhan, berkelahi, suka marah, suka menyerang, suka memaki, suka berdemo, anarkis, cemburu berlebihan dan lain sebagainya. Orang yang memiliki tabiat seperti ini adalah orang yang maunya menang sendiri, enak sendiri, mulia sendiri, terpuji sendiri. Ia tidak suka ada yang menyaingi. Karena itu kebaikan apa saja yang hendak sampai ke orang lain, dicegah menurut kemampuannya. Tabiat ini sangat erat dengan kedengkian, iri, hasud dan cemburu, manakala orang lain memperoleh nikmat. Singkatnya segala kesenangan menjadi miliknya, segala kesusahan menjadi milik orang lain. Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang empat karakter yang dimilki oleh manusia. Mudah-mudahan kita dijauhkan dari karakter-karakter buruk dan jahat. Aamiin. 4 Sifat Manusia – Karakter manusia yang paling mendasar dibagi menjadi 4 macam. Diantaranya yaitu korelis, melankolis, sanguinis dan plegmatis. Masing-masing dari sifat manusia tersebut pasti memiliki kelebihan dan manusia inilah yang menjadi dasar pemikiran atau cara seseorang untuk menentukan langkah dalam suatu tindakan. Sebagai contoh saat kita berbisnis dan besosialisasi kepada orang lain. Pengetahuan tentang sifat manusia ini juga sangat penting bagi kita untuk meminimalisir fikiran negatif kita kepada orang lain dan memaksimalkan fikiran positif yang ini merupakan penjelasan singkat tentang 4 sifat dasar manusia mulai dari kelebihan sampai kekurangannya. Diantaranya adalah1. 4 Sifat Manusia Karakter dari Sifat Korelis “Si Kuat”Kelebihan dari Sifat Manusia, KorelisKekurangan dari Sifat Manusia, Korelis2. 4 Sifat Manusia Karakter dari Sifat Melankolis “Si Sempurna”Pengalaman Sifat Manusia MelankolisKelebihan dari Sifat Manusia, MelankolisKekurangan dari Sifat Manusia, Melankolis3. 4 Sifat Manusia Karakter dari Sifat Sanguinis “Si Superstar”Kelebihan dari Sifat Manusia, SanguinisKekurangan dari Sifat Manusia, Sanguinis4. 4 Sifat Manusia Karakter dari Sifat Plegmatis “Si Cinta Damai”Kelebihan dari Sifat Manusia, PlegmatisKekurangan dari Sifat Manusia, Plegmatis1. 4 Sifat Manusia Karakter dari Sifat Korelis “Si Kuat”Gambar via worldfables[dot]wordpress[dot]comSisi negatifnya korelis ini adalah mereka orang yang tidak sabaran, segalanya harus cepat karena memang sifat keproduktivitasnya tinggi. Mereka juga mudah sekali marah dan berprilaku kasar. Jadi kalau ketemu temen yang suka berkata kasar, kerjanya uring uringan dan gampang marah dialah juga menyukai kontoversi dan pertengkaran serta sangat bertolak belakang dengan sifat plegmatis yang cinta damai. Sifat mereka juga kurang bersimpatin dengan sesama, suka memanipulasi dan memperalat orang lain serta kalau lagi salah susah banget meminta koleris sedikit mirip dengan sanguis mereka mudah bergaul dan optimistis. Mereka juga dapat berkomunikasi dengn baik serta terbuka dengan orang lain. Tipe orang korelis seperti ini cocok sebagai seorang dari Sifat Manusia, KorelisSenang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktifMempunyai tekad keras dan pasti untuk mencapai suatu tujuan/targetSangat membutuhkan perubahan dan harus mengevaluasi kesalahanBerani menghadapi masalah dan tantangan“Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, sedangkan hari esok harus lebih baik lagi dari hari ini”.Mencari solusi praktis dan bergerak cepatMembuat dan menentukan tujuanMengorientasikan pekerjaan dan berfokus pada produktivitasTerdorong oleh tantangan dan tantanganTidak begitu membutuhkan temanBebas dan mandiriBersedia memimpin dan mengorganisasiUmumnya benar dan mempunyai visi ke depanUnggul saat kondisi daruratKekurangan dari Sifat Manusia, KorelisTidak sabaran dan mudah marah tidak taktis dan kasarSuka memerintahTerlalu bergairah dan tidak suka/susah untuk bersantaiSuka dengan kontroversi dan pertengkaranTerlalu kaku dan kuat/keras kepalaTidak suka dengan air mata dan emosi tidak yang simpatikTidak mau kritis atau terlalu rinci maupun yang sepele dan bertele-teleSering membuat keputusan dengan tergesa-gesaGemar memanipulasi dan menuntut orang lain atau cenderung memperalat orang lainMenghalalkan semua cara demi tercapaitujuannyaWorkaholics kerja merupakan “tuhan”-nyaSangat sukar mengakui kesalahannya dan meminta maafMungkin selalu benar namun tidak populer2. 4 Sifat Manusia Karakter dari Sifat Melankolis “Si Sempurna”Masih ingat dengan lirik lagunya Andra and the Backbone yang berjudul sempurna? Kau begitu sempurna, dimataku kau begitu indah. Nah pas banget dengan sifat si melankolis atau si sempurna ini. Kalau ketemu temen yang orangnya teratur, pemikir, romantis, sensitip, dapat dipastikan % dia adalah tipe orang melankolis memiliki rasa empati yang tinggi, tidak jarang kalau ada temen yang sedang ada masalah lari menuju si melankolis ini. Karena dialah orang pertama yang mau merasakanya bahkan menjadi pendengar curhatan yang palig baik. Selain rasa empati yang tinggi, melankolis juga romantis banget hloo serta jago bikin puisi melankolis punya bakat perfeksionis harus Sifat Manusia MelankolisSaya pun merasakan, seperti ketika hendak membuat artikel ini kadang kalau ada yang kurang cocok bakalan mengeditnya hingga ratusan kali. Selain perfeksionis, melankolis juga tipe pemikir, orang dengan tipe kepribadian ini cenderung mempunyai rasa seni yang tinggi, suka dengan gambar, grafik serte sejenisnya. Memiliki cukup bakat untuk menjadi seorang seniman musik ataupun melakolis terkadang suka sekali namanya pengorbanan, bahkan mengorbankan diri mereka sendiri hanya demi orang lain, tidak suka menonjolkan diri cenderung low profile lebih memilih untuk bekerja dibalik layar, seperti tidak mau cukup untuk membanggakan diri sebagai melankolis. Saatnya kita bahas dari sisi jeleknya si melankolis, hehe. Tipe sifat manusia melankolis ini super sensitif, bahkan kita tiup saja, yang ia rasakan seperti ditabok. Mereka lebih nyaman dengan menyendiri, terkadang juga terjebak dimasalalu bersama ribuan kisah sedih sambil meratapi nasib dan membesar besarkan masalah, mengapa aku seperti umumnya si melankolis tertutup, kalau punya masalah biasanya diumpetin, kalaupun dibagi, pastilah dibagi dengan orang yang paling diapercaya entah keluarga ataupun teman jadi, kalau kita dicurhati sama si melankolis kita termasuk orang kepercayaannya. Dijaga baik baik kepercayaanya .Terkadang si melankolis suka meremehkan diri sendiri, padahal apa yang dikerjakanya bisa saja lebih bagus dengan orang lain. Dalam istilahnya rumput tetangga lebih hijau dan juga takut dengan kegagalan. Inti pikiranya terhadap diri sendiri negatif mulu, idealis, kalau dirasa ada sesuatu yang tidak sesuai keinginannya, mereka kadang agak dari Sifat Manusia, MelankolisAnalitis, penuh pikiran, dan mendalamSerius dan bertujuan, serta berorientasi pada jadwalMusikal, artistik, dan kreatif puitis & filsafatBersedia mengorbankan diri sendiri dan idealisMemiliki standar tinggi dan perfeksionisSuka dengan hal yang rinci, tekun, teratur dan serba tertib rapiMeninjau masalah dan mencari pemecahan yang kreatif sering terlalu kreatifHematKalau sudah memulai, pasti dituntaskanBerteman dengan hati-hatiSensitifMenghindari perhatian dan puas di belakang layarBersedia mendengar keluhan, mengabdi, dan setiaSangat memperhatikan orang lainKekurangan dari Sifat Manusia, MelankolisGampang merasa bersalah dan mempunyai citra diri rendahMengingat hal yang negatifLebih berorientasi pada cara daripada tercapainya suatu tujuanCenderung melihat masalah dari sisi negatif murung dan tertekanTertekan pada situasi yang tidak sempurna dan berubah-ubahSulit bersosialisasiStandar yang terlalu tinggi sehingga sulit dibuat senangSering melewatkan banyak waktu hanya untuk menganalisa dan merencanakan if..if..if..Hidup berdasarkan definisiMembutuhkan persetujuanSuka kritik, tetapi sangat sensitif terhadap kritikyang menentang dirinyaMemiliki rasa curiga yang besar skeptis terhadap pujianTidak mudah mengungkapkan perasaan cenderung memendam kasih sayang3. 4 Sifat Manusia Karakter dari Sifat Sanguinis “Si Superstar”Gambar via hypnopublicspeaking[dot]comSaatnya kita bahas si sanguinis, tipe orang yang terkenal dengan banyak omongnya, dan mempunyai kemampuan komunikasi yang baik serta mengusai mempunyai hasrat untuk bersenang-senang yang tinggi, mereka senang akan ketenaran, kasih sayang, perhatian, serta dukungan dari orang sanguinis juga memiliki rasa optimis yang tinggi, humoris dan gampang bergaul. Emosi mereka layaknya plegmatis yang cepat mereka seperti menangis bombay, namun bebeapa waktu kemudian terlihat bersuk ria. Mereka juga mudah mengutarakan joke sehingga membuat orang disekitarnya negatif dari sangunis adalah orang yang umumnya berfikiran pendek, tidak teratur dan sulit untuk mudah stres jika terjebak pada situasi yang tidak menyenangkan karena orang sanguis terlalu takut untuk tidak populer. Jadi kalau dalam sebuah kelompokmu ada orang yang suka banyak omong, dialah si superstar dari Sifat Manusia, SanguinisEkspresif dan antusiasBanyak bicaraPenuh dengan rasa ingin tahu dan ceriaSecara fisik memang pendengar, demonstratif, dan emosionalOrientasi hidup di masa sekarangKekanak-kanakan namun berhati tulusBiasanya hebat di permukaanMoodnya mudah berubah-ubah banyak keinginan/kegiatanGampang berteman dan menyukai orang lainSuka kumpul dan berkumpul untuk bertemu dan ngobrolIngin menjadi perhatian dan suka dengan pujianSering dicemburui orang lain karena sifatnya yang menyenangkanSuka dengan hal-hal yang spontanMengambil inisiatif dan menghindari kegiatan yang membosankanGampang memaafkan kesalahan tidak menyimpan rasa dendamKekurangan dari Sifat Manusia, SanguinisGampang ikut-ikutan atau terhasut oleh keadaan atau orang lainSuara dan tertawa yang keras terlalu kerasRentang Konsentrasi Pendek RKPSulit untuk diamMembesar-besarkan suatu hal / kejadianSering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepeleSuka menyela dan sulit mendengarkan percakapan sampai tuntas ingin selalu mendominasi percakapanDalam bekerja lebih banyak bicara dan melupakan kewajiban antusias pada awalnya saja Sulit datang tepat waktuEgoistisPrioritas kegiatan sering berantakanSuka mengulangi cerita-cerita yg sama dan sering berdalihSering mengambil masalah orang lain, seolah-olah menjadi masalahnyaCepat berubah-ubah moodKonsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money”4. 4 Sifat Manusia Karakter dari Sifat Plegmatis “Si Cinta Damai”Gambar via inspirationalstorytellers[dot]comIni nih yang terakhir si cinta damai. Agak susah juga sih menjelaskan sifat yang bukan sifat kita sendiri. Tapi tidak mengapalah, nggak ada salahnya juga dicoba. Orang dengan kaum plegmatis ini umumnya menghindari konflik. Mereka memilih netral, karena bagi mereka perdamaian adalah nomer satu, cinta damai bangetlah itu mereka juga baik hati, pribadinya tenang, rendah hati dan juga penyabar serta terlihat kalem. Banyak dari sifat plegmatis ini memiliki daya humor yang tinggi dan tentunya asyik untuk diajak diatas tadi si melankolis cenderung memilih menyendiri, berbeda dengan si plegmatis karena sifat pendegar kalau ada orang yang berbicara sedang kita memperhatikan ada seorang teman yang lebih asik mendengarkan dialah si plegmatis. Sehingga saat kita sedang butuh teman curhat, pilihlah si plegmatis ini. Itu tadi sisi baiknya dari seorang plegmatis dan sekarang kita lihat dari sisi buruknya sang plegmatis adalah orang yang simple, tidak mau melibatkan diri pada konflik bahkan konflik dalam dirinya sendiri atau hanya ingn mudahnya saja “kalau ada yang mudah buat apa dipersulit”. Sering kali mereka menunda-nunda dalam mengabil harus dicambuki dulu dapat mengambil keputusan hehee, apalagi sifat males dan tidak bersemangatnya yang tidak sang plegmatis selain males, sering menunda-nunda dan ambil enaknya saja, mereka juga kikir, penakut dan sedikit dari Sifat Manusia, PlegmatisBaik hati dan simpatik dan lebih banyak menyembunyikan emosiPendengar yang baik, seimbang, dan sabarTenang, teguh, santai, dan mudah bergaulBijaksana dan tidak banyak bicaraMudah diajak baikan dan akurIngin semuanya terorganisasi dan jago di bidang administrasiSuka memperhatikan dan mengawasiTidak suka menyinggung perasaan orang lain dan menyenangkanSelalu berusaha mendapatkan cara termudahMemiliki rasa humor yang tinggiTetap baik walaupun di bawah tekananPeduliSeorang penengah masalah yg baikKekurangan dari Sifat Manusia, PlegmatisKeras kepala dan susah kompromi saat merasa benarSering khawatir dan takutKurang antusias terhadap kegiatan baru, terutama terhadap perubahanHumor garing dan mengejek dengan kata sarkatisSuka menghindari konflik atau tanggung jawabSusah bergerak dan kurang memotivasi diri sendiriTerlalu pendiam dan pemaluMenunda-nunda pekerjaan/menggantungkan menekankan pada tujuanTidak suka didesak-desakLebih senang menjadi penonton daripada pemeran/terlibatGambar via thestaffingstream[dot]comItulah pembahasan tentang 4 sifat manusia dari Kamu termasuk yang mana sahabat? Sekarang kalian sudah tahun kan sifat dari masing-masing diri kalian sendiri. Mungkin kalian juga mengetahui sahabat dekat kalian termasuk yang mana. Sehingga kalian bisa menentukan apa yang harus dilakukan apabila bertemuu dengan orang-orang yang memiliki 4 karakter manusia seperti di atas. Semoga bermanfaat yaa berkomentar atau request apabila dirasa ada yang masih kurang dan perlu Kasih Setiap manusia memiliki karakter yang berbeda. Tentu hal ini merupakan fitrah dari Allah SWT. tidak ada yang sama, termasuk dalam hal hubungan mereka dengan sesama perbedaan itu bukanlah suatu masalah jika memiliki hati yang baik dan takwa, tentunya tidak hanya secara vertikal, yakni antara manusia dengan Sang Pencipta, tetapi juga secara horizontal, yakni antara manusia dengan manusia yang al-Ghazali, dalam kitab Bidâyatul Hidâyah menjelaskan bahwa ada tiga kategori golongan manusia, dilihat dari cara mereka bergaul dan bersosialisasi dengan sesama menyebutkan bahwa dalam hubungan sesamanya, manusia terbagi menjadi tiga manusia yang tergolong dalam derajat yang mulia sebagaimana derajatnya para Imam al-Ghazali, orang-orang yang termasuk dalam kategori ini senantiasa berbuat baik dengan sesama manusia, tidak hanya berbuat baik, mereka juga senantiasa memberikan kebahagian kepada sesama. Tidak hobi menyakiti orang lain, juga tidak suka berperilaku menyimpang kepada orang manusia seperti inilah yang disebut Imam al-Ghazali sebagai golongan yang termasuk “Manzilatul kirâm al-bararah minal malâikah”, yakni golongan manusia yang sikapnya setara dengan golongan malaikat yang manusia yang setara dan sederajat dengan hewan dan benda-benda mati. Oleh al-Ghazali disebut setara dengan hewan dan benda mati, karena keberadaannya tidak memberikan dampak dan manfaat bagi orang lain, tetapi malah memberikan madharat dan bahaya bagi orang benda-benda mati, ia hanya stagnan, tidak bergerak, dan pula tidak memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan manusia yang golongan yang terakhir adalah golongan yang sama dengan golongan hewan-hewan buas, seperti ular, kalajengking dan hewan-hewan berbahaya yang penulis Ihyâ’ Ulûmiddin ini, manusia yang termasuk golongan ini menjadi momok bagi manusia lain. Tidak ada kebaikan yang bisa diharapkan, dampak bahayanya sangat atau tidak, dalam kehidupan bermasyarakat, pasti kita temukan orang-orang yang seperti ini, baik golongan pertama kedua maupun ketiga. Imam al-Ghazali menyarankan agar kita bergaul dan berinteraksi dengan golongan yang pertama, agar kita tidak mendapatkan al-Ghazali juga menyarankan agar kita senantiasa berusaha untuk menjadi bagian kelompok pertama. Jika kita tidak mampu, berusahalah agar tidak menjadi golongan kedua maupun a’ ini sebelumnya telah dimuat di NU Online. ADALAH Syeikh Imam al Ghazali atau bernama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath-Thusi asy-Syafii adalah ulama produktif. Tidak kurang 228 kitab telah ditulisnya, meliputi berbagai disiplin ilmu; tasawuf, fikih, teologi, logika, hingga filsafat. Sang Hujjatul Islam julukan ini diberikan karena kemampuan daya ingat yang kuat dan bijak dalam berhujjah ini sangat dihormati di dua dunia Islam yaitu Saljuk dan Abbasiyah, yang merupakan pusat kebesaran Islam. Al Ghazali pernah membagi manusia menjadi empat 4 golongan; Golongan Pertama; Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri ~ Yaitu orang yang Tahu berilmu, dan dia Tahu kalau dirinya Tahu. Orang ini bisa disebut alim = mengetahui. Kepada orang ini yang harus kita lakukan adalah mengikutinya. Apalagi kalau kita masih termasuk dalam golongan orang yang awam, yang masih butuh banyak diajari, maka sudah seharusnya kita mencari orang yang seperti ini, duduk bersama dengannya akan menjadi pengobat hati. “Ini adalah jenis manusia yang paling baik. Jenis manusia yang memiliki kemapanan ilmu, dan dia tahu kalau dirinya itu berilmu, maka ia menggunakan ilmunya. Ia berusaha semaksimal mungkin agar ilmunya benar-benar bermanfaat bagi dirinya, orang sekitarnya, dan bahkan bagi seluruh umat manusia. Manusia jenis ini adalah manusia unggul. Manusia yang sukses dunia dan akhirat,” ujarnya. Golongan Kedua; Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri ~ Yaitu orang yang Tahu berilmu, tapi dia Tidak Tahu kalau dirinya Tahu. Untuk model ini, bolehlah kita sebut dia seumpama orang yang tengah tertidur. Sikap kita kepadanya membangunkan dia. Manusia yang memiliki ilmu dan kecakapan, tapi dia tidak pernah menyadari kalau dirinya memiliki ilmu dan kecakapan. Manusia jenis ini sering kita jumpai di sekeliling kita. Terkadang kita menemukan orang yang sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa, tapi ia tidak tahu kalau memiliki potensi. Karena keberadaan dia seakan gak berguna, selama dia belum bangun manusia ini sukses di dunia tapi rugi di akhirat. Golongan Ketiga; Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri ~ Yaitu orang yang tidak tahu tidak atau belum berilmu, tapi dia tahu alias sadar diri kalau dia tidak tahu . Menurut Imam Ghazali, jenis manusia ini masih tergolong baik. Sebab, ini jenis manusia yang bisa menyadari kekurangannnya. Ia bisa mengintropeksi dirinya dan bisa menempatkan dirinya di tempat yang sepantasnya. Karena dia tahu dirinya tidak berilmu, maka dia belajar. Dengan belajar itu, sangat diharapkan suatu saat dia bisa berilmu dan tahu kalau dirinya berilmu. Manusia seperti ini sengsara di dunia tapi bahagia di akhirat. Golongan Keempat; Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri ~ Yaitu orang yang Tidak Tahu tidak berilmu, dan dia Tidak Tahu tidak tahu diri kalau dirinya Tidak Tahu. Menurut Imam Ghazali, inilah adalah jenis manusia yang paling buruk. Ini jenis manusia yang selalu merasa mengerti, selalu merasa tahu, selalu merasa memiliki ilmu, padahal ia tidak tahu apa-apa. Repotnya manusia jenis seperti ini susah disadarkan, kalau diingatkan ia akan membantah sebab ia merasa tahu atau merasa lebih tahu. Jenis manusia seperti ini, paling susah dicari kebaikannya. Manusia seperti ini dinilai tidak sukses di dunia, juga merugi di akhirat. Untuk itu mari kita intropeksi diri masing-masing, di kelompak manakah kita berada. Semoga Bermanfaat.*/Kholili Hasib ____________See more >> Secara filosofis, memandang manusia berarti berpikir secara totalitas tentang diri manusia itu sendiri, struktur eksistensinya, hakikat atau esensinya, pengetahuan dan perbuatannya, tujuan hidupnya, dan segi-segi lain yang mendukung, sehingga tampak jelas wujud manusia yang sebenarnya. Jika kita 118A. Mudjab Mahali, Pembinaan Moral di mata Al-Ghazali, Yogyakarta BPFE. 1984 cet 1. pahami manusia sebagai makhluk historis, karena keberadaannya mempunyai sejarah, ia senantiasa berubah dari masa ke masa, baik pola pikir maupun pola hidupnya. Oleh karena itu, manusia dalam kurun waktu tertentu berbeda dengan manusia dalam kurun waktu yang lain. Dalam kaitannya dengan eksistensi manusia, perbedaan itu terletak hanya pada unsur dan sifatnya yang kasat mata, sedang hakikatnya adalah Al-Ghazali sebagai filosuf Muslim yang hidup di Abad pertengahan tidak terlepas dari kecendrungan umum zamannya dalam memandang manusia. Karya-karyanya baik dalam bidang filsafat maupun tasawuf, yang mengupas tentang manusia dapat dipahami bahwa esensi atau hakikat manusia adalah jiwanya, jiwa merupakan identitas tetap manusia. Jiwa manusia merupakan subtansi Immaterial yang berdiri sendiri, ia tidak terdiri dari unsur-unsur yang membentuknya, sehingga ia bersifat kekal dan tidak hancur. Imam Al-Ghazali membagi struktur kerohanian manusia menjadi empat unsur, yaitu qalb, ruh, nafs, dan akal. Keempat unsur tersebut masingmasing mempunyai dua arti. qalb hati Pengertian pertama adalah berupa fisik, yakni sebagai daging berbentuk sanubari yang ada disisi kiri dada, sementara pada sisi dalamnya ada lubang yang berisi darah yang merupakan sumber ruh yang kedua diartikan secara lebih halus, yaitu yang berkaitan dengan rabbaniyah ketuhanan, rohaniyah kerohanian. Hati dalam arti 119Abidin Ibnu Rusn, Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan, Yogyakarta Pustaka Pelajar, 1998, h. 30 120Al-Ghazali, Raudhoh Taman Jiwa Kaum Sufi, terj. Mohammad Lukman Hakiem, Surabaya Risalah Gusti, 1997, h. 47 yang lebih halus inilah yang disebut hakikat manusia. Hati inilah yang mengenal manusia, yang diajak bicara, yang disiksa, yang dicela dan Kedua, kata ruh, yang juga mempunyai dua arti sekaligus, arti pertama adalah fisik yang lembut, dalam, mengandung darah hitam bersumber dari lubang kalbu jasmani. Melalui otot dan tulang darah tersebut mengalir keseluruh tubuh. Pancaran cahaya kehidupan, rasa, penglihatan, pendengaran dan bau yang muncul dari ruh tersebut, yang identik dengan pancaran cahaya lampu keseluruh ruangan rumah. Kehidupan dimisalkan sebagai cahaya yang menyinari seluruh dinding, dan ruh itu sendiri adalah lampu. Mengalirnya ruh dan geraknya dalam batin semisal geraknya lampu ke sisi-sisi rumah, yang digerakkan oleh penggeraknya. Para dokter misalnya, manakala mengucapkan kata ruh, dimaksudkan arti tersebut ialah kedalaman yang lembut yang dimatangkan oleh energi kalbu, sedangkan arti kedua adalah sebagai latifah alimah yang memahamkan pada diri manusia, sekaligus sebagai salah satu arti makna qalbu, makna inilah yang dikehendaki oleh Allah dalam firman-Nya “Dan mereka bertanya kepadamu Muhammad tentang ruh, katakanlah, ruh itu termasukurusan tuhanku”QS. Al-Isra’ 85 Ketiga, nafs. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, nafs nafsu dipahami sebagai dorongan hati yang kuat untuk berbuat kurang baik, padahal dalam Al qur’an nafs tidak selalu berkonotasi negatif. Al-Nafs menurut Imam Al-Ghazali mempunyai dua arti, pertama adalah kekuatan hawa marah dan syahwat yang dimiliki oleh manusia. Pengunaan kata nafs yang terbiasa dalam tradisi sufi adalah keseluruhan sifat-sifat manusia yang tercela, karena itulah mereka sering menegaskan kata-kata, “berperang melawan nafsu dan memecah syahwat adalah suatu keharusan. Apabila nafs menenggelamkan diri dalam kejahatan, mengikuti nafsu amarah, syahwat dan godaan syetan, maka dinamakan nafs al amarah. Bahkan dalam hal ini Imam Al-Ghazali mengatakan “jadikanlah sebuah kekalahan dalam jiwamu nafs. Maksudnya adalah himbauan agar memposisikan jiwa pada poros bawah, sehingga jiwa nafs tidak merajalela menerjang syari’at. Sedangkan nafs dalam pengertian yang kedua adalah merupakan hakikat diri dan dzat manusia,122 namun disifati dengan sifat-sifat yang berbeda-beda menurut perbedaan situasi dan kondisinya. Apabila nafs berada dalam kondisi tentram di bawah perintahnya dan menolak segala bentuk syahwat, maka disebut sebagai nafsul mutmainnah sebagai mana firman-Nya “Hai nafsu yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas yang di ridha’i-Nya”QS. Al- fajr27-28. Istilah keempat adalah al aql akal. Masyarakat pada umumnya mengartikan akal sebagai pusat segala kecakapan yang dimiliki manusia, karena akal dapat menjadi tolak ukur kecakapan manusia. Adapula yang mengartikan akal dengan otak. Imam Al-Ghazali juga membagi pengertian akal menjadi dua bagian. Pertama akal merupakan pengetahuan mengenai hakikat segala sesuatu, dalam hal ini akal diibaratkan sebagai sifat ilmu yang terletak dalam hati. Adapun pengertian yang kedua adalah akal rohani yang memperoleh ilmu pengetahuan itu sendiri al mudrik li al ulum yang tak lain adalah jiwa al qalb yang bersifat halus dan menjadi esensi manusia. Penggunaan keempat istilah diatas menunjukkan bahwa kajian Al Ghazali terhadap esensi manusia sangat mendalam, menyertai sepanjang perkembangan pemikirannya. Saat berbicara tentang filsafat, ia lebih sering menggunakan kata nafs dan akal, sedangkan ruh dan qalb lebih banyak dijumpai dalam kitab-kitabnya yang ditulis setelah menekuni tasawuf. Akan tetapi hal itu tidak mengubah pandangannya tentang esensi manusia. Ditampilkannya term-term itu kemungkinan besar didasari oleh keinginan untuk menggabungkan konsep-konsep filsafat, tasawuf dan syara’, sebab kata nafs dan akal sering digunakan para sufi. Sedang dalam al-Qur’an, kata ruh, nafs dan qalb digunakan untuk kesadaran manusia, lain, Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa tabi’at manusia ada empat unsur yang menjelma dalam sifat yang dikenal dengan nama kebinatangan, kekasaran, kesetanan, dan kemalaikatan kesucian124. Oleh karena itu, tidak heran apabila dalam tabi’at seseorang muncul perbuatanperbuatan seperti babi, syetan dan alim. Dalam hal ini, bukan berarti setiap perbuatan manusia yang mencerminkan binatang disebabkan mutlak karena unsur yang ada didalamnya. Akan tetapi manusia dengan dikaruniai akal adalah untuk berfikir. Akal yang bersih bila dimiliki selalu bertujuan menolak hal hal yang buruk yang ada pada setan. 123Abidin Ibnu Rusn, Pemikiran Al Ghazali Tentang Pendidikan, Dari uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa menurut Al-Ghazali esensi manusia subtansi immaterial yang berdiri sendiri, bersifat ilahi berasal dari alam al amr, tidak bertempat didalam badan, bersifat sederhana, mempunyai kemampuan mengetahui dan menggerakkan badan, diciptakan, dan bersifat kekal pada dirinya. Ia berusaha menunjukkan bahwa keberadaan jiwa dan sifat-sifat dasarnya tidak dapat diperoleh melalui akal saja, tetapi dengan akal bersama syara’.125 Salah satu umat Islam yang memiliki ide-ide hebat dan dikenal sebagai pembaharu mujaddid, antara lain adalah Al-Gazali. Kondisi sosial budaya pada saat itu, yaitu munculnya ketidakstabilan politik yang berdampak pada fragmentasi umat Islam, penghancuran agama dan Situasi ini membuatnya menjadi pahlawan dan Pembela Islam Argumentator hujjah al-Islam sebagai tanggung jawabnya untuk memperbaiki pikiran buta dan tindakan yang mengguncang kehidupan Muslim. Di antara tujuan pendidikan yaitu sebagai media dalam membangun kedekatan pada Allah swt. Sehingga, kurikulum yang disajikan harus mencakup tiga istilah, yang disebut jasmaniyah, 'aqliyyah dan akhlaqiyyah. Pendapat ini didasarkan pada dua pendekatan, Fiqhdan Sufisme. Pemikiran ini tampak sistematis dan komprehensif, serta konsisten dengan sikap dan kepribadian sebagai Sufi dan Faqih. Konsep pendidikan yang ditawarkan, jika diterapkan di masa sekarang tampaknya masih sesuai. Disamping 125M. Yasir Nasution, Manusia Menurut Al-Ghazali, JakatraRaja Grafindo Persada. 1996, 126Rosif,Dialektika Pendidikan Etika Dalam Islam Analisis Pemikiran Ibnu Maskawaih. Jurnal Pendidikan Agama Islam, III2, 393-417. itu, kebutuhan harus disempurnakan sesuai dengan pengetahuan lokal di mana pendidikan dilaksanakan. Sampai saat ini, pemikiran Islam yang dikemukakan oleh Al-Ghazali merupakan sekolah yang dominan dalam hal teori dan praktik Islam dan, khususnya, Islam Sunni. Dengan perawakan intelektualnya yang luar biasa dan pengetahuan ensiklopediknya, Al-Ghazali telah mempengaruhi pemikiran Islam dan mendefinisikan praktiknya selama hampir sembilan abad. Dia adalah perwakilan dari 'perdamaian Islam'. Selama tiga dekade terakhir, arus baru 'Islam agresif' telah muncul dan berkembang pesat, dan berusaha untuk menguasai dunia Islam. Beberapa pengamat melihat tren ini sebagai gerakan kebangkitan baru, sementara yang lain menganggapnya sebagai ancaman tidak hanya bagi negara-negara Islam, tetapi ke seluruh dunia, dan sumber destabilisasi, membawa Islam dan Muslim kembali empat belas abad. Gerakan baru ini mengambil landasan intelektualnya dari ajaran Abu-l-A'la al-Maududi, Sayyid Qutb dan Ruhollah Khomeini, serta pengikut garis keras mereka yang aktif di sejumlah negara. Ia mengadvokasi proklamasi masyarakat sebagai tidak senonoh, penghapusan paksa rezim-rezim yang ada, perebutan kekuasaan dan perubahan radikal dalam gaya hidup sosial; itu agresif dalam penolakannya terhadap peradaban modern. Para pakar tren ini berpendapat bahwa Islam, yang dianut dan dipraktekkan selama berabadabad, memberikan solusi untuk semua masalah politik, ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan yang dihadapi dunia Arab dan Islam, dan memang seluruh planet. Perjuangan antara pemikiran al-Ghazali dan al-Maududi masih berjalan dan mungkin menjadi salah satu faktor terpenting dalam membentuk masa depan dunia Arab dan Islam. Apa pun hasil pergulatan ini, al-Ghazali tetap menjadi salah satu filsuf paling berpengaruh meskipun ia keberatan untuk digambarkan seperti itu dan pemikir tentang pendidikan dalam sejarah Islam. Biografi-Nya sebagai seorang siswa dalam pencarian pengetahuan, sebagai seorang guru yang menyebarkan pengetahuan dan sebagai seorang sarjana yang mengeksplorasi pengetahuan memberikan ilustrasi yang baik tentang cara hidup siswa, guru, dan sarjana di dunia Islam pada Abad Pertengahan 19. Al-Ghazali menyamakan pendidikan moral dengan habituasi. Kausalitas memegang tempat yang menonjol dalam landasan filosofis dari teorinya tentang pendidikan moral. Meskipun Al-Ghazali merekomendasikan pendidik untuk menggunakan habituasi untuk mengembangkan kebajikan, ia akhirnya menyatakan bahwa tidak ada hubungan kausal tertentu antara pendidikan moral dan pembiasaan dan orang harus berharap untuk bantuan Tuhan dan menyampaikan Rahmat-Nya. Al-Ghazali melihat jika anak berupaya menerima ajaran dan pembiasaan hidup yang baik, maka ia menjadi baik, begitu pula sebaliknya. Konsep yang ditawarkan oleh Al-Ghazali yaitu a. Tujuan Pendidikan. Dalam pandangan Al-Ghazali tujuan pendidikan sebagai media untuk lebih membangun kedekatan dengan Allah SWT. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kedengkian, kebencian dan permusuhan. Rumusan ini akan membangun sikap zuhud dan adanya sifat qana’ah. b. Pendidik. Konsep Al-Ghazali terhadap kriteria seorang pendidik. Antara lain 1 Guru memiliki kewajiban untuk mencintai muridnya seperti anaknya. 2 Guru diharapkan memiliki keikhlasan dalam mengajar dengan tidak mengharapkan imbalan dari pekerjaannya sebagai guru. Imbalan yang diperolehnya berupa pengemalan ilmu pengetahuan yang diperolehnya oleh anak didik. 3 Guru memiliki kewajiban untuk memberikan motivasi supaya mencari ilmu yang memiliki manfaat baik dunia maupun akhirat. 4 Dalam melakukan proses pengajaran guru harus mampu menyesuaikan kemapuan integensi yang dimiliki oleh anak didik. 5 Guru memiliki kewajiban dalam memberi contoh etika dan keteladanan dalam bersikap seperti berjiwa halus, sopan, lapang dada, murah hati dan berakhlaq mulia. 6 Guru harus menanamkan hakikat keimanan pada anak didiknya, sehingga akal fikirannya diwarnai dengan nilai-nilai keimanan. Dalam pandangan al-Ghazali, hakikat manusia memiliki tiga kekuatan, diantaranya pengetahuan, emosi dan ambisi. Dan diantara tiga kekuatan itu yang menjadi utama adalah kekuatan pengetahuan. Konsep akhlak yang di bangun oleh Al-Ghazali adalah adalah doktrin jalan tengah sebagai dasar keutamaan akhlak diataranya arif, penahanan nafsu, berani, dan adil, serta yang menjadi ukurannya adalah akal dan syariat. Pendidikan Akhlak mulia memiliki tujuan terbentuknya manusia yang memiliki kezuhudan duniawai dan memiliki cinta pada Allah SWT, serta memiliki kemampuan dalam mengendalikan emosi dengan tunduk pada akal dan syariat. Materi pendidikan akhlak yang ditawarkan adalah bentuk-bentuk akhlak terpuji dalam pandangan syariat sedangkan metodenya yaitu bentuk anugerah Ilahi dan kesempurnaan fitri, pembiasaan, mujahadah, serta riyaah. Dengan demikian al-Ghazali menempatkan orang tua sebagai pendidik awal dalam membentuk akhlak anak. Sebab setiap anak yang dilahirkan masih suci dari segala jenis dosa dan kesalahan. Bagi al-Ghazali orang tua memiliki kewajiban untuk memberikan nafkah yang baik bagi anak karena pasti memiliki pengaruh dalam proses pembentukan akhlaknya. Al-Ghazali membagi sistem pendidikan akhlak menjadi dua yaitu sistem pendidikan formal dan pendidikan non formal. Sistem pendidikan non formal diawali dalam pendidikan lingkungan keluarga dan faktor makanan dan minuman yang yang di konsumsinya. Pendidikan keluarga dalam pandangan al-Ghazali memegang peran yang sangat penting dalam menyiapkan pribadi anak yang memiliki moralitas yang baik. Orang tua memiliki kewajiban untuk memperhatikan perkembangan fisik dan psikis anak, dimulai dari pada saat anak sudah bisa membedakan sesuatu tamyiz sampai pada tingkat pergaulan lingkungan sosial anak. Sistem pendidikan keluarga yang dibangun oleh al-Ghazali tidak lepas dari keteladanan orang tua dalam memberikan pembiasaan reward dan punisment. Anak membutuhkan pujian atau reward manakala memberikan prestasi perkembangan akademik maupun perilakunya misalnya kemampuan menghafal Al quran dan hadits begitu pula sebaliknya anak akan memperoleh punisment atau hukuman ketika ada kesepakatan orang tua dan anak yang tidak ditaati. Di samping pola asuh yang menjadi esensi dari pemikiran al-Ghazali terhadap pembentukan kepribadian anak, faktor lain yang menjadi penentu adalah makanan dan minuman yang diberikan orang tua pada anak. Faktor makanan dan minuman memiliki pengaruh terhadap perkembangan psikis anak. Pada aspek Pendidikan formal yang tawarkan oleh al-Ghazali dalam pembentukan kepribadian anak terletak pada kompetensi guru atau mursyid. Guru diangap memiliki peran yang cukup signifikan dalam membangun keilmuan yang diberikan pada muridnya. Dalam Hal ini al-Ghazali memberikan beberapa syarat bagi seorang guru atau mursyid sebelum memberikan pengajaran pada muridnya antara lain guru wajib menjadi suri tauladan yang baik sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah. Guru diharapkan tidak menerima imbalan apapun terhadap apa yang diajarkan dan memiliki tanggung jawab terhadap keilmuan yang diajarkan pada muridnya. Selanjutnya murid memiliki kewajiban untuk lebih menjaga kebersihan hati, tidak memiliki kesombongan dari ilmu yang diperolehnya. Konsep pemikiran Al-Ghazali diatas sungguhnya memiliki tujuan supaya lebih diniatkan untuk menjaga kedekatan dengan Allah tidak untuk mengharapkan kepemimpinan, harta dan pangkat.